MENGIDENTIFIKASI TEKS CERITA SEJARAH ( Sejarah Hari Buruh )
·      
Mengidentifikasi Teks Cerita Sejarah
Sejarah Hari Buruh
1.      Hari Buruh, yang dikenal juga dengan
sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh
dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh
untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh. Hari Buruh ini
lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886, terjadi demonstrasi
kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan delapan jam kerja.
Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei
sebagai Hari Buruh  yang diperingati oleh
kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen
tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan
kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. 
2.     
Tuntutan
kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan
kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di
negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan
pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di
tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja
cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan
juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20
jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja
menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.  
3.     
Demonstrasi
besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya
semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New
York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh
berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar
dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta
buruh di negeri tersebut. 
4.     
Perkembangan
ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat
saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000
untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi
damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan
kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar
demonstran membubarkan diri. 
5.     
Sebuah bom
meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi- buta menembaki buruh yang
berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886,
empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat
dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan.
Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap
demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka
kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga
memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890. 
6.     
Rangkaian
demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat.
Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam
kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi
sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga
singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu saja,
fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam
satu perjuangan.  
7.     
Peristiwa
monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah
penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri
ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per hari
menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga
menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan
umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1
Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia. 
8.      Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu
(lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional
oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935.
Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu pengakuan internasional yang
secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah
satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda
berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik
hubungan industrial.
ANALISIS TEKS
Paragraf 
 | 
  
Peristiwa 
 | 
 
Hari
  Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di
  beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari
  usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial
  para buruh. Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada
  1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut
  pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor
  Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh  yang diperingati oleh kaum buruh seluruh
  dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam
  kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang
  mencapai titik masif di era tersebut. 
 | 
  
§  Peristiwa yang
  diidentifkasi pada tahap orientasi ini adalah Hari
  Buruh. 
§  Pelaku dalam
  peristiwa tersebut adalah kaum buruh 
§  Peristiwa yang
  dimaksud terjadi pada setiap Mei 
§  Peristiwa tersebut terjadi di seluruh dunia. 
§  Peristiwa ini terjadi karena Federation of Organized
  Trades and Labor Unions menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh  yang diperingati oleh kaum buruh seluruh
  dunia. 
§  Peristiwa ini berawal dari dari usaha gerakan
  serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.
  Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886,
  terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan
  delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya
  menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh 
  yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia. 
 | 
 
Tuntutan
  kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan
  kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama
  di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin
  dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di
  tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
  Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh
  pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja
  pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut
  bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut
  direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat. 
 | 
  
§  Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
  ini adalah Tuntutan kaum buruh. 
§  Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah kaum buruh 
§  Peristiwa Tuntutan kaum buruh terjadi pada abad
  ke-19. 
§  Peristiwa tersebut terjadi di Amerika Serikat. 
§  Peristiwa ini terjadi karena di meja pengadilan
  mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20 jam
  sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja
  menjadi agenda bersama. 
§  Peristiwa ini berawal dari pengetatan disiplin dan
  pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di
  tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
  Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh
  pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja
  pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut
  bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut
  direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika
  Serikat. 
 | 
 
Demonstrasi
  besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya
  semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New
  York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh
  berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar
  dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta
  buruh di negeri tersebut 
 | 
  
§  Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
  ini adalah Demonstrasi. 
§  Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah kaum buruh. 
§  Peristiwa Demonstrasi terjadi sejak April 1886. 
§  Peristiwa tersebut terjadi di kota Chicago, New
  York, Detroit, Louisville, Baltimore dan menjalar dari Maine ke Texas dan
  dari New Jersey ke Alabama. 
 | 
 
Perkembangan
  ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan
  setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana
  sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi.
  Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan
  korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan
  memerintahkan agar demonstran membubarkan diri. 
 | 
  
§  Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini
  adalah Pembubaran demonstran. 
§  Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah 180 polisi. 
§  Peristiwa ini terjadi karena Demonstrasi damai
  menuntut pengurangan jam kerja itu berakhir dengan korban dan kerusuhan. 
§  Peristiwa ini berawal dari reaksi kalangan pengusaha
  dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial
  Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin
  guna menghadapi demonstrasi. Dan demonstrasi damai itu berakhir dengan korban
  dan kerusuhan. Sehingga 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan
  agar demonstran membubarkan diri. 
 | 
 
Sebuah bom
  meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi- buta menembaki buruh
  yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886,
  empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat
  dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan.
  Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap
  demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888
  mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka
  juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890. 
 | 
  
§  Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
  ini adalah Meledaknya Bom. 
§  Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah polisi dan
  para buruh. 
§  Peristiwa yang dimaksud terjadi pada 3 Mei 1886. 
§  Peristiwa tersebut terjadi di dekat barisan polisi. 
§  Peristiwa ini berawal dari Sebuah bom meledak di
  dekat barisan polisi. Polisi pun membabi- buta menembaki buruh yang
  berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh. 
 | 
 
Rangkaian
  demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika
  Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut
  pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi
  serupa yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan
  pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa
  tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam
  gerakan buruh sedunia dalam satu perjuangan. 
   
 | 
  
§  Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
  ini adalah Rangkaian demonstrasi. 
§  Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah kaum buruh. 
§  Peristiwa yang dimaksud terjadi tidak hanya di
  Amerika Serikat. 
§  Peristiwa tersebut terjadi karena tuntutan
  pengurangan jam kerja. 
 | 
 
Peristiwa
  monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah
  penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri
  ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per
  hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres
  juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan
  pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan
  menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia. 
 | 
  
§  Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
  ini adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional. 
§  Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1889 
§  Pelaku dalam peristiwa ini adalah ratusan delegasi
  dari berbagai negeri 
§  Kongres Buruh Internasional memutuskan delapan jam
  kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu,
  kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang
  menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja
  dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia. 
 | 
 
Delapan
  jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi
  standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun
  1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut
  merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan
  buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang
  layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok
  dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja
  paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial. 
 | 
  
§  Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
  ini adalah hasil konvensi 
§  Peristiwa tersebut merupakan suatu pengakuan
  internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum
  buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja
  per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial
  perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang
  bersembunyi di balik hubungan industrial 
 | 
 
No 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Kalimat 
 | 
  
Konfiks 
 | 
  
Makna 
 | 
  
Fungsi 
 | 
 
1. 
 | 
  
I 
 | 
  
§  Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan
  kelas pekerja. 
§  Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan
  delapan jam kerja sehari 
 | 
  
Per-an 
Pe-an 
 | 
  
usaha yg
  penuh dng kesukaran dan bahaya 
proses,
  cara, perbuatan menetapkan; penentuan; pengangkatan (jabatan dsb) 
 | 
  |
2. 
 | 
  
II 
 | 
  
§  Perkembangan kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik,
  terutama di negara kapitalis Barat. 
§  Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan
  jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik
  menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja. 
§  Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada
  1806 oleh pekerja cordwainers. 
§  Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut
  direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika
  Serikat. 
 | 
  
Per-an 
Per-an 
Pe-an 
Pe-an 
Per-an 
Pe-an 
Per-an 
 | 
  
perihal
  berkembang 
hal
  (keadaan) berubah 
proses,
  cara, perbuatan mengetatkan 
proses, cara, perbuatan
  mengintensif-kan 
melawan 
proses,
  cara, perbuatan mogok 
usaha yg
  penuh dng kesukaran dan bahaya 
 | 
  |
3. 
 | 
  
III 
 | 
  
Demonstrasi
  besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya
  semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New
  York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh
  berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yangmenjalar
  dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta
  buruh di negeri tersebut. 
 | 
  |||
4. 
 | 
  
IV 
 | 
  
Perkembangan ini memancing reaksi dari
  kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu melalui Chicago’s
  Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan
  senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. 
 | 
  
Per-an 
Per-an 
 | 
  
perihal
  berkembang 
berbagai
  alat perkakas 
 | 
  |
5. 
 | 
  
V 
 | 
  
Akibat dari tindakan ini, polisi
  menerapkan 
pelarangan terhadap setiap demonstrasi
  buruh. 
 | 
  
Pe-an 
 | 
  
perihal
  melarang 
 | 
  |
6. 
 | 
  
VI 
 | 
  
Tentu
  saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia
  dalam satu perjuangan. 
 | 
  
Per-an 
 | 
  
usaha yg
  penuh dng kesukaran dan bahaya 
 | 
  |
7. 
 | 
  
VII 
 | 
  
§  Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan
  gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun
  1889. 
§  Selain itu, kongres juga menyambut usulan delegasi
  buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1 Mei
  1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei
  sebagai Hari Buruh se-Dunia. 
 | 
  
Per-an 
Pe-an 
 | 
  
gabungan
  beberapa bagian yg sudah bersatu 
proses,
  cara, perbuatan mogok 
 | 
  |
8. 
 | 
  
VIII 
 | 
  
§  Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari
  kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO
  melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. 
§  Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu
  pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan
  kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan
  yang layak. 
§  Dalam hubungan industrial perburuhan adalah
  penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang
  bersembunyi di balik hubungan industrial. 
 | 
  
Per-an 
Per-an 
Pe-an 
Per-an 
Per-an 
 | 
  
yang
  bertalian dengan urusan, pekerjaan, dan keadaan kaum buruh 
usaha yang
  penuh dengan kesukaran dan bahaya 
barang apa
  yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dsb) 
yang
  bertalian dengan urusan, pekerjaan, dan keadaan kaum buruh 
perihal
  budak (hamba) 
 | 
  
No 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Konjungsi 
 | 
 
1. 
 | 
  
Hari
  Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa
  negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha
  gerakan serikat buruh untuk
  merayakan keberhasilan ekonomi dan
  sosial para buruh. Hari Buruh ini
  lahir dari rentetan perjuangan
  kelas pekerja. Pada 1886, terjadi
  demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang
  menuntut pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and
  Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh  yang
  diperingati oleh kaum buruh seluruh
  dunia. Penetapan ini dilakukan untuk
  memperingati momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era
  tersebut. 
 | 
  
Yang, Juga, Dengan, Dari, Untuk, Dan, Oleh 
 | 
 
2. 
 | 
  
Tuntutan
  kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan
  kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama
  di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya
  upah, dan buruknya kondisi kerja di
  tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan
  dari kalangan kelas pekerja.
  Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja
  cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas
  pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja
  menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat. 
 | 
  
Dan, Dari, Oleh, Pada, Ke, Juga,
  Saat, Untuk 
 | 
 
3. 
 | 
  
Demonstrasi
  besar yang berlangsung sejak April
  1886, dari waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak.
  Demonstrasi menjalar ke berbagai
  kota, seperti Chicago, New York, Detroit, Louisville, dan Baltimore.
  Demonstrasi ini mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada
  1 Mei 1886, demonstrasi yang
  menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke
  Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut 
 | 
  
Yang, Dari, Ke, Pada, Dan 
 | 
 
4. 
 | 
  
Perkembangan
  ini memancing reaksi dari kalangan
  pengusaha dan pejabat pemerintahan
  setempat saat itu. Melalui
  Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin
  guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja
  itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi
  menghadang demonstrasi dan
  memerintahkan agar demonstran
  membubarkan diri. 
 | 
  
Dari, Dan, Itu, Untuk, Pun, Agar 
 | 
 
5. 
 | 
  
Sebuah bom
  meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun
  membabi- buta menembaki buruh yang
  berdemonstrasi. Akibatnya korban pun
  jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei
  1886, empat orang buruh tewas dan puluhan
  lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat
  dalam pengeboman, delapan orang
  aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan.
  Akibat dari tindakan ini, polisi
  menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka kembali
  melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga
  memutuskan untuk kembali melakukan
  demonstrasi pada 1 Mei 1890. 
 | 
  
Pun, Yang, Dari, Dan, Dengan,
  Dalam, Namun, Selain Itu, Juga, Untuk, Pada 
 | 
 
6. 
 | 
  
Rangkaian
  demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di
  Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerja
  tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh
  demonstrasi serupa yang terjadi
  sebelumnya di Australia pada tahun
  1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa
  tengah menguat. Tentu saja,
  fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam
  satu perjuangan.   
 | 
  
Yang, Pada, Oleh, Saat Itu, Tentu Saja 
 | 
 
7. 
 | 
  
Peristiwa
  monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia
  adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan
  delapan jam kerja per hari menjadi
  tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain
  itu, kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang
  menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja
  dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia. 
 | 
  
Yang, Dari, Per, Selain Itu 
 | 
 
8. 
 | 
  
Delapan
  jam/hari atau 40 jam/minggu (lima
  hari kerja) telah ditetapkan
  menjadi standar perburuhan internasional oleh
  ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut
  merupakan suatu pengakuan internasional yang
  secara tidak langsung merupakan buah dari
  perjuangan kaum buruh sedunia untuk
  mendapatkan pekerjaan yang layak.
  Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam
  hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial. 
 | 
  
Atau, Telah, Oleh, Dan, Yang,
  Dari, Untuk 
 | 
 
No 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Kata tidak baku 
 | 
  
Kata baku 
 | 
 
1. 
 | 
  
Hari
  Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di
  beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari
  usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial
  para buruh. Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada
  1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut
  pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor
  Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh  yang diperingati oleh kaum buruh seluruh
  dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam
  kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang
  mencapai titik masif di era tersebut. 
 | 
  
·        
  May Day 
·        
  Federation
  of Organized Trades and Labor Unions 
·        
  masif 
 | 
  
·        
  Hari
  dibulan Mei 
·        
    
·        
  Utuh  dan padat 
 | 
 
2. 
 | 
  
Tuntutan
  kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan
  kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama
  di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin
  dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di
  tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
  Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh
  pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja
  pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut
  bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut
  direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika
  Serikat. 
 | 
  
·        
  Cordwainers 
·        
  direduksinya 
 | 
  
·        
    
·        
  Dikuranginya 
 | 
 
3. 
 | 
  
Demonstrasi
  besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya
  semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New
  York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh
  berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar
  dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta
  buruh di negeri tersebut 
 | 
  ||
4. 
 | 
  
Perkembangan
  ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan
  setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana
  sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi
  demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun
  berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang
  demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran membubarkan diri. 
 | 
  ||
5. 
 | 
  
Sebuah bom
  meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi- buta menembaki buruh
  yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei
  1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan
  terlibat dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan
  dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap
  setiap demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada
  1888 mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu,
  mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890. 
 | 
  
·        
  membabi-
  buta 
 | 
  |
6. 
 | 
  
Rangkaian
  demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat.
  Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan
  jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang
  terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam
  kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat.
  Tentu saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh
  sedunia dalam satu perjuangan. 
 | 
  ||
7. 
 | 
  
Peristiwa
  monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah
  penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri
  ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per
  hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres
  juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan
  pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan
  menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia. 
 | 
  ||
8. 
 | 
  
Delapan
  jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi
  standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun
  1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut
  merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan
  buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang
  layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok
  dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja
  paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial. 
 | 
  
Abstraksi:
Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day,
diperingati setiap 1 Mei. Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri di
awal abad ke-19. Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari
waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak. Perkembangan ini memancing reaksi
dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Pada 1888
mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka
juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890. Rangkaian
demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat.
Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia
adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Delapan jam/hari
atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar
perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan
Konvensi No. 47 tahun 1935.
                                                                                                                   
I.           
Peristiwa Pembentukan ASEAN
1.      Sebelum terbentuknya ASEAN pada
1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk
membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of
Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South
East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar
kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC
(Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan
negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic
Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia
Afrika). 
2.     
ECAFE
dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and
Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak
memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
3.     
Colombo
Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama
ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak
berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral,
sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian,
keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama
regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio,
Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan
mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun,
gagasan tersebut tidak berlanjut.
4.     
SEATO yang
dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan
kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya
dibekukan pada 1977.
5.     
KAA yang
diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain
memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan
kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan,
kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara
damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan
kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara
dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian,
KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi
kedua benua. 
6.     
Pembentukan
ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara
negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk
Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan
Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung,
serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut
di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja
sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya
pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya. 
7.     
ASPAC yang
dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi,
tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada
salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah
terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC
berakhir. 
8.     
Pada 1965
didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara
melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia,
Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini
juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di
Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN.
9.     
Tumbuhnya
kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara
bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas
berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
10. 
Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan
terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di
Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal
mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
11.  Dampak positif dari meredanya rasa
saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan
organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara
intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang
mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup
bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang
sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus
1967 di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East
Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
No. 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Informasi dalam Teks 
 | 
 
1 
 | 
  
I 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah ASEAN. 
o   Pelaku dalam peristiwa tersebut
  adalah beberapa negara di Asia Tenggara.  
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 1967. 
o   Peristiwa ini terjadi karena untuk
  membentuk kerja sama regional di kawasan ini. 
o   Peristiwa ini berawal sebelum
  terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah
  melakukan berbagai upaya untuk membentukkerja sama regional di kawasan ini,
  seperti ASA (Associationof Southeast
  Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina,Indonesia),dan SEAMEO (South East Asian Ministers of
  EducationOrganization), maupun dengan negara di luar kawasan ini,
  sepertiSEATO (South East Asia Treaty
  Organization) dan ASPAC (Asiaand
  Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara
  di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far
  East),Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika). 
 | 
 
2 
 | 
  
II 
 | 
  
·        
  Peristiwa
  yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah ECAFE. 
·        
  Peristiwa
  yang dimaksud terjadi pada 28 Mei 1947. 
·        
  Peristiwa
  ini terjadi karena untuk memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama
  regional di Asia Tenggara. 
·        
  Peristiwa
  ini berawal dari ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubahmenjadi
  ESCAP (Economic and Social
  Commission for Asia andthe Pacific), yaitu badan khusus PBB yang
  banyak memberikaninspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia
  Tenggara. 
 | 
 
3 
 | 
  
III 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah Colombo Plan. 
o   Pelaku dalam peristiwa tersebut
  adalah keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu. 
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 1950. 
o   Peristiwa tersebut terjadi di Baguio, Filipina. 
o   Peristiwa ini terjadi karena untuk
  meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.  
o   Peristiwa ini berawal pada 1950
  dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia
  Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan
  tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya
  mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat
  untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
  konsultatif The Asia Union di Baguio,
  Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan
  mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun,
  gagasan tersebut tidak berlanjut. 
 | 
 
4 
 | 
  
IV 
 | 
  
·        
  Peristiwa
  yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah SEATO. 
·        
  Pelaku
  dalam peristiwa tersebut adalah dari delapan anggotanya, hanya dua dari Asia
  Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. 
·        
  Peristiwa
  yang dimaksud terjadi pada 1954. 
·        
  Peristiwa
  ini terjadi karena untuk kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
  pembentukannya bercorak anti komunis. 
·        
  Peristiwa
  ini berawal pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
  pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
  Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan
  kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya
  dibekukan pada 1977. 
 | 
 
5 
 | 
  
V 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah KAA. 
o   Pelaku dalam peristiwa tersebut
  adalah 29 negara dari kedua benua. 
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 1955. 
o   Peristiwa tersebut terjadi di
  Bandung. 
o   Peristiwa ini terjadi karena untuk
  mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
  antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas
  wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
  damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama
  timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional.
  Peristiwa ini berawal di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung,
  antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada
  penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar
  kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua
  pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta
  penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut
  mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA
  yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike
  Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan
  politik. Walaupun demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk
  membentuk kerja sama regional bagi kedua benua. 
 | 
 
6 
 | 
  
VI 
 | 
  
·        
  Peristiwa
  yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah ASA dan Maphilindo. 
·        
  Pelaku
  dalam peristiwa tersebut adalah Malaya, Filipina, Thailand,dan Indonesia. 
·        
  Peristiwa
  yang dimaksud terjadi pada 1961 dan pada 1963 
·        
  Peristiwa
  ini terjadi karena bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan. 
·        
  Peristiwa
  ini berawal  pada 1961 bertujuan
  memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya,
  Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang
  merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar
  pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan
  ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
  Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.
  Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan
  dan saling curiga di antara negara anggotanya. 
 | 
 
7 
 | 
  
VII 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah ASPAC. 
o   Pelaku dalam peristiwa tersebut
  adalah Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, Selandia Baru dan
  Taiwan. 
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 1961. 
o   Peristiwa ini terjadi karena
  untukmenitikberatkan pada kerja sama ekonomi.  
o   Peristiwa ini berawal pada 1961
  beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia
  Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat
  komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok.
  Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya
  hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir. 
 | 
 
8 
 | 
  
VIII 
 | 
  
·        
  Peristiwa
  yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah SEAMEO. 
·        
  Pelaku
  dalam peristiwa tersebut adalah Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina,
  Singapura, Thailand, Vietnam, dan keanggotaannya kemudian meliputi negara
  ASEAN dan non-ASEAN. 
·        
  Peristiwa
  yang dimaksud terjadi pada 1965. 
·        
  Peristiwa
  tersebut terjadi di Bangkok 
·        
  Peristiwa
  ini terjadi karena dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia
  Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. 
·        
  Peristiwa
  ini berawal pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukankerja sama
  antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan,pengetahuan, dan kebudayaan.
  Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam
  merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Membersdan Affiliate
  Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian
  meliputi negara ASEAN dan non-ASEAN. 
 | 
 
9 
 | 
  
IX 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah Perkembangan geopolitik AsiaTenggara. 
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 1965. 
o   Peristiwa tersebut terjadi di
  AsiaTenggara. 
o   Peristiwa ini terjadi karena untuk
  meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
  saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. 
o   Peristiwa ini berawal dari
  tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untukmeningkatkan taraf hidup di
  antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong
  mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik
  AsiaTenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencaripemecahan
  bersama atas berbagai masalah yang dihadapi Negara di kawasan ini. 
 | 
 
10 
 | 
  
X 
 | 
  
·        
  Peristiwa
  yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah Pemerintahan Orde Baru. 
·        
  Pelaku
  dalam peristiwa tersebut adalah Marcos dan Macapagal.  
·        
  Peristiwa
  yang dimaksud terjadi pada 1965. 
·        
  Peristiwa
  tersebut terjadi di Indonesia dan di Filipina. 
·        
  Peristiwa
  ini terjadi karena untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya.   
·        
  Peristiwa
  ini berawal pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia
  berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia,
  Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September
  1965 yang didalangi 
PKI, kemudian melakukan upaya
  untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya
  hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di Filipina,Marcos
  yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan
  untuk memulihkan hubungan diplomatic dengan Malaysia. 
 | 
 
11 
 | 
  
XI 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah Joint
  Declaration. 
o   Pelaku dalam peristiwa tersebut
  adalah Para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
  Thailand. 
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 8 Agustus 1967. 
o   Peristiwa tersebut terjadi di
  Bangkok. 
o   Peristiwa ini terjadi karena untuk
  hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara
  negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. 
o   Peristiwa ini berawal dari
  pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar
  Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
  menghasilkan rancangan Joint
  Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling
  pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
  bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan
  kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah
  Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia
  dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
  menandai berdirinya Association of
  South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. 
 | 
 
No 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Konjungsi 
 | 
 
1. 
 | 
  
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia
  Tenggara telah melakukan berbagai
  upaya untuk membentuk kerja sama
  regional di kawasan ini, seperti ASA
  (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia),
  dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
  ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut
  telah berkembang dalam ECAFE
  (Economic Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika). 
 | 
  
Sebelum, Pada, Telah, Untuk, Seperti, Maupun,
  Dengan, Dan, Antara, Dalam,  
 | 
 
2. 
 | 
  
ECAFE dibentuk pada
  28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social
  Commission for Asia and the Pacific), yaitu
  badan khusus PBB yang banyak
  memberikan inspirasi bagi
  pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara. 
 | 
  
Pada, Yang, Kemudian, Menjadi, Yaitu, Bagi 
 | 
 
3. 
 | 
  
Colombo Plan, yang
  terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi
  di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak
  berasal dari suatu kawasan tertentu
  dan operasinya bersifat
  bilatelaral, sehingga tidak
  sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia
  Tenggara dalam pertemuan
  konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang
  ekonomi dan sosial antarnegara di
  Asia. Namun, gagasan tersebut tidak
  berlanjut. 
 | 
  
Akan Tetapi, Sehingga, Walaupun Demikian, Namun,
  Yang, Pada, Untuk, Dan, Dalam, Agar 
 | 
 
4. 
 | 
  
SEATO yang
  dibentuk pada 1954 merupakan kerja
  sama di bidang pertahanan dengan
  dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya
  dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai
  negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga
  akhirnya dibekukan pada 1977. 
 | 
  
Sehingga, Yang, Pada, Dengan, Dari, Hanya, Yaitu,
  Dan,  
 | 
 
5. 
 | 
  
KAA yang
  diselenggarakan di Bandung pada
  1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara
  lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada
  penghormatan kedaulatan dan integritas
  wilayah semua negara atas dasar
  kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua
  pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong
  lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan
  gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut
  mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
  kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun
  demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua benua. 
 | 
  
Antara Lain, Walaupun Demikian, Yang, Pada, Dan,
  Atas, Serta, Untuk 
 | 
 
6. 
 | 
  
Pembentukan
  ASA pada 1961 bertujuan memajukan
  kerja sama ekonomi dan kebudayaan
  di antara negara anggotanya,
  Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang
  merupakan forum kerja sama antara
  Malaya, Filipina, dan Indonesia.
  Dasar pembentukannya berpegang pada
  Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan
  ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
  Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.
  Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan
  saling curiga di antara negara anggotanya.  
 | 
  
Antara Lain, Serta, Pada, Dan, Antara, Yang, Oleh,
  Kemudian 
 | 
 
7. 
 | 
  
ASPAC yang
  dibentuk pada 1961 beranggotakan
  Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun
  menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan
  Taiwan. Setelah terjalinnya
  hubungan RRC dengan negara anggota
  ASPAC, maka keberadaan ASPAC
  berakhir. 
 | 
  
Meskipun, Setelah, Yang, Pada, Dan, Dengan, Maka 
 | 
 
8. 
 | 
  
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui
  pendidikan, pengetahuan, dan
  kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya.
  Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN. 
 | 
  
Kemudian, Pada, Dengan, Antara, Dan 
 | 
 
9. 
 | 
  
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
  meningkatkan taraf hidup di antara
  bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
  mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
  sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk
  mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini. 
 | 
  
Sekaligus, Akan, Untuk¸ Di Antara, Yang  
 | 
 
10. 
 | 
  
Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di
  Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
  lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
  melakukan upaya untuk mengakhiri
  konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya
  hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di
  Filipina, Marcos yang terpilih
  menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia.  
 | 
  
Kemudian, Pada, Yang, Dari, Untuk, Dengan, Serta 
 | 
 
11. 
 | 
  
Dampak positif dari
  meredanya rasa saling curiga dan
  konflik antara bangsa di Asia
  Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan
  konsultatif yang dilakukan secara
  intensif antara para Menteri Luar
  Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
  menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang
  mencakup kesadaran akan perlunya
  peningkatan saling pengertian untuk
  hidup bertetangga secara baik, serta
  kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian
  sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di
  Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
  Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri
  Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
  menandai berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa
  Asia Tenggara. 
 | 
  
Serta, Dan, Antara, Yang, Akan,
  Untuk, Di Antara, Oleh, Dalam, Atau 
 | 
 
No 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Konfiks 
 | 
  
Makna 
 | 
  
Fungsi 
 | 
 
1. 
 | 
  
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa
  negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja
  sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
  Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
  Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
  ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and
  Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di
  luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for
  Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika). 
 | 
  |||
2. 
 | 
  
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah
  menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific),
  yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di
  Asia Tenggara. 
 | 
  
Per-an 
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
 | 
 
3. 
 | 
  
Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan
  untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan
  tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
  operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja
  sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan
  dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
  konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar
  suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi
  dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut. 
 | 
  |||
4. 
 | 
  
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama
  di bidang pertahanan dengan dasar
  pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
  Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di
  kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977. 
 | 
  
Per-an 
Ke-an 
 | 
  
Menyatakan
  hasil perbuatan 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar. 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata kerja (pasif) 
 | 
 
5. 
 | 
  
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955
  mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
  antarnegara yang didasarkan pada penghormatan
  kedaulatan dan integritas wilayah
  semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
  damai, penyelesaian semua
  pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan
  kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
  solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara
  dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
  kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian,
  KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua
  benua. 
 | 
  
Pe-an 
Ke-an 
Ke-an 
Ke-an 
Pe-an 
Pe-an 
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  hasil perbuatan. 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses. 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata sifat/keadaan 
membentuk
  kata sifat/keadaan 
membentuk
  kata sifat/keadaan 
Membentuk
  kata benda 
Membentuk
  kata benda 
 | 
 
6. 
 | 
  
Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan
  kerja sama ekonomi dan kebudayaan
  di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada
  1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya,
  Filipina, dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB,
  Deklarasi Bandung, serta persamaan
  ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
  Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut
  juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan
  dan saling curiga di antara negara anggotanya.  
 | 
  
Pe-an 
Ke-an 
Per-an 
Ke-an 
Per-an 
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses. 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses. 
Terkena/
  menderita sesuatu hal 
Menyatakan
  hasil perbuatan 
 | 
  
Membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata kerja (pasif) 
Membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata sifat/keadaan 
Membentuk
  kata benda 
 | 
 
7. 
 | 
  
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan
  Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi
  dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
  negara anggota ASPAC, maka keberadaan
  ASPAC berakhir. 
 | 
  
Ber-an 
Ke-an 
Ke-an 
Ke-an 
Ke-an 
 | 
  
Menyatakan
  saling atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik (resiprok) 
Menyatakan
  terlalu 
Terkena/ menderita
  sesuatu hal. 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
 | 
  
membentuk
  kata kerja 
Menyatakan
  kata sifat/keadaan 
Menyatakan
  kata sifat/keadaan 
Menyatakan
  kata sifat/keadaan 
Menyatakan
  kata sifat/keadaan 
 | 
 
8. 
 | 
  
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan
  kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.
  Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam
  merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan
  Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian
  meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN. 
 | 
  
Pe-an  
Pe-an  
Ke-an  
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata kerja (pasif) 
 | 
 
9. 
 | 
  
Tumbuhnya kesadaran
  akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa
  sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
  mengupayakan pengembangan kerja
  sama. Perkembangan geopolitik Asia
  Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai
  masalah yang dihadapi negara di kawasan ini. 
 | 
  
Ke-an  
Pe-an  
Per-an  
Pe-an  
 | 
  
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
 | 
  
Menyatakan
  kata sifat/keadaan 
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
membentuk  
kata benda 
 | 
 
10. 
 | 
  
Pada 1965
  Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
  hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
  melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
  mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
  tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan
  Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan
  Malaysia.  
 | 
  
Pe-an 
Ke-an 
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Terkena/
  menderita sesuatu hal 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata sifat/keadaan 
 | 
 
11. 
 | 
  
Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan
  konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para
  Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand
  yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan
  perlunya peningkatan saling
  pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
  bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967
  di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
  Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina,
  Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East
  Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan
  Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. 
 | 
  
Pe-an 
Pe-an 
Pe-an 
Per-an 
Per-an 
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses. 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  hasil perbuatan 
Menyatakan
  hasil perbuatan 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
 | 
 
No 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Kata Tidak Baku 
 | 
  
Kata Baku 
 | 
 
1. 
 | 
  
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa
  negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja
  sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
  Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
  Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
  ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and
  Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di
  luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for
  Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika). 
 | 
  ||
2. 
 | 
  
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah
  menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific),
  yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan
  kerja sama regional di Asia Tenggara. 
 | 
  ||
3. 
 | 
  
Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan
  untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan
  tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
  operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja
  sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan
  dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
  konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar
  suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi
  dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut. 
 | 
  ||
4. 
 | 
  
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama
  di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari
  delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan
  Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di
  kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977. 
 | 
  ||
5. 
 | 
  
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955
  mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
  antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas
  wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
  damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama
  timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional.
  Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika
  dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua
  tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di
  bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA tidak
  dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua
  benua. 
 | 
  ||
6. 
 | 
  
Pembentukan
  ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara
  negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963
  dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina,
  dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi
  Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia
  tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena
  sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga
  dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara
  anggotanya.  
 | 
  ||
7. 
 | 
  
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang,
  Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun
  menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi
  anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang
  menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
  negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir. 
 | 
  ||
8. 
 | 
  
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan
  kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan
  kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan
  Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members
  dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian
  meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN. 
 | 
  ||
9. 
 | 
  
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
  meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
  saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama.
  Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha
  untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di
  kawasan ini. 
 | 
  ||
10. 
 | 
  
Pada 1965
  Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
  hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
  lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI,
  kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
  mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
  tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan
  Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan
  Malaysia.  
 | 
  ||
11. 
 | 
  
Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan
  konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja
  sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara
  para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
  Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup
  kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga
  secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah
  terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967
  di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
  Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura,
  dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East Asian Nations
  (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. 
 | 
  
Abstraksi:
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara
di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama
regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini,
seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific
Council). ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic
and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang
banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia
Tenggara. Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan
kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. SEATO yang dibentuk pada
1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya
bercorak anti komunis. Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama
ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan
Thailand. ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia,
Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Pada 1965 didirikan SEAMEO
dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan,
pengetahuan, dan kebudayaan. Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya. Dampak positif dari meredanya rasa saling
curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan
organisasi kerja sama regional.
0 komentar: