MENGIDENTIFIKASI TEKS CERITA SEJARAH ( Sejarah Hari Buruh )
20.07
By
Mochamad Nurhasim
B. Indonesia
0
komentar
·
Mengidentifikasi Teks Cerita Sejarah
Sejarah Hari Buruh
1. Hari Buruh, yang dikenal juga dengan
sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh
dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh
untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh. Hari Buruh ini
lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886, terjadi demonstrasi
kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan delapan jam kerja.
Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei
sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh
kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen
tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan
kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut.
2.
Tuntutan
kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan
kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di
negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan
pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di
tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja
cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan
juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20
jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja
menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.
3.
Demonstrasi
besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya
semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New
York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh
berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar
dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta
buruh di negeri tersebut.
4.
Perkembangan
ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat
saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000
untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi
damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan
kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar
demonstran membubarkan diri.
5.
Sebuah bom
meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi- buta menembaki buruh yang
berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886,
empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat
dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan.
Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap
demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka
kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga
memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.
6.
Rangkaian
demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat.
Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam
kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi
sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga
singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu saja,
fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam
satu perjuangan.
7.
Peristiwa
monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah
penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri
ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per hari
menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga
menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan
umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1
Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
8. Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu
(lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional
oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935.
Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu pengakuan internasional yang
secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah
satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda
berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik
hubungan industrial.
ANALISIS TEKS
Paragraf
|
Peristiwa
|
Hari
Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di
beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari
usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial
para buruh. Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada
1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut
pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor
Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh
dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam
kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang
mencapai titik masif di era tersebut.
|
§ Peristiwa yang
diidentifkasi pada tahap orientasi ini adalah Hari
Buruh.
§ Pelaku dalam
peristiwa tersebut adalah kaum buruh
§ Peristiwa yang
dimaksud terjadi pada setiap Mei
§ Peristiwa tersebut terjadi di seluruh dunia.
§ Peristiwa ini terjadi karena Federation of Organized
Trades and Labor Unions menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh
dunia.
§ Peristiwa ini berawal dari dari usaha gerakan
serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.
Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886,
terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan
delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya
menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh
yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia.
|
Tuntutan
kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan
kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama
di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin
dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di
tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh
pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja
pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut
bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut
direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.
|
§ Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
ini adalah Tuntutan kaum buruh.
§ Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah kaum buruh
§ Peristiwa Tuntutan kaum buruh terjadi pada abad
ke-19.
§ Peristiwa tersebut terjadi di Amerika Serikat.
§ Peristiwa ini terjadi karena di meja pengadilan
mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20 jam
sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja
menjadi agenda bersama.
§ Peristiwa ini berawal dari pengetatan disiplin dan
pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di
tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh
pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja
pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut
bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut
direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika
Serikat.
|
Demonstrasi
besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya
semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New
York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh
berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar
dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta
buruh di negeri tersebut
|
§ Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
ini adalah Demonstrasi.
§ Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah kaum buruh.
§ Peristiwa Demonstrasi terjadi sejak April 1886.
§ Peristiwa tersebut terjadi di kota Chicago, New
York, Detroit, Louisville, Baltimore dan menjalar dari Maine ke Texas dan
dari New Jersey ke Alabama.
|
Perkembangan
ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan
setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana
sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi.
Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan
korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan
memerintahkan agar demonstran membubarkan diri.
|
§ Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini
adalah Pembubaran demonstran.
§ Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah 180 polisi.
§ Peristiwa ini terjadi karena Demonstrasi damai
menuntut pengurangan jam kerja itu berakhir dengan korban dan kerusuhan.
§ Peristiwa ini berawal dari reaksi kalangan pengusaha
dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial
Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin
guna menghadapi demonstrasi. Dan demonstrasi damai itu berakhir dengan korban
dan kerusuhan. Sehingga 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan
agar demonstran membubarkan diri.
|
Sebuah bom
meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi- buta menembaki buruh
yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886,
empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat
dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan.
Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap
demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888
mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka
juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.
|
§ Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
ini adalah Meledaknya Bom.
§ Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah polisi dan
para buruh.
§ Peristiwa yang dimaksud terjadi pada 3 Mei 1886.
§ Peristiwa tersebut terjadi di dekat barisan polisi.
§ Peristiwa ini berawal dari Sebuah bom meledak di
dekat barisan polisi. Polisi pun membabi- buta menembaki buruh yang
berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh.
|
Rangkaian
demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika
Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut
pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi
serupa yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan
pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa
tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam
gerakan buruh sedunia dalam satu perjuangan.
|
§ Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
ini adalah Rangkaian demonstrasi.
§ Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah kaum buruh.
§ Peristiwa yang dimaksud terjadi tidak hanya di
Amerika Serikat.
§ Peristiwa tersebut terjadi karena tuntutan
pengurangan jam kerja.
|
Peristiwa
monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah
penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri
ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per
hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres
juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan
pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan
menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
|
§ Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
ini adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional.
§ Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1889
§ Pelaku dalam peristiwa ini adalah ratusan delegasi
dari berbagai negeri
§ Kongres Buruh Internasional memutuskan delapan jam
kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu,
kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang
menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja
dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
|
Delapan
jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi
standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun
1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut
merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan
buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok
dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja
paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.
|
§ Peristiwa yang diidentifikasi pada tahap orientasi
ini adalah hasil konvensi
§ Peristiwa tersebut merupakan suatu pengakuan
internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum
buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja
per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial
perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang
bersembunyi di balik hubungan industrial
|
No
|
Paragraf
|
Kalimat
|
Konfiks
|
Makna
|
Fungsi
|
1.
|
I
|
§ Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan
kelas pekerja.
§ Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan
delapan jam kerja sehari
|
Per-an
Pe-an
|
usaha yg
penuh dng kesukaran dan bahaya
proses,
cara, perbuatan menetapkan; penentuan; pengangkatan (jabatan dsb)
|
|
2.
|
II
|
§ Perkembangan kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik,
terutama di negara kapitalis Barat.
§ Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan
jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik
menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
§ Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada
1806 oleh pekerja cordwainers.
§ Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut
direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika
Serikat.
|
Per-an
Per-an
Pe-an
Pe-an
Per-an
Pe-an
Per-an
|
perihal
berkembang
hal
(keadaan) berubah
proses,
cara, perbuatan mengetatkan
proses, cara, perbuatan
mengintensif-kan
melawan
proses,
cara, perbuatan mogok
usaha yg
penuh dng kesukaran dan bahaya
|
|
3.
|
III
|
Demonstrasi
besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya
semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New
York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh
berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yangmenjalar
dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta
buruh di negeri tersebut.
|
|||
4.
|
IV
|
Perkembangan ini memancing reaksi dari
kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu melalui Chicago’s
Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan
senjata mesin guna menghadapi demonstrasi.
|
Per-an
Per-an
|
perihal
berkembang
berbagai
alat perkakas
|
|
5.
|
V
|
Akibat dari tindakan ini, polisi
menerapkan
pelarangan terhadap setiap demonstrasi
buruh.
|
Pe-an
|
perihal
melarang
|
|
6.
|
VI
|
Tentu
saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia
dalam satu perjuangan.
|
Per-an
|
usaha yg
penuh dng kesukaran dan bahaya
|
|
7.
|
VII
|
§ Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan
gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun
1889.
§ Selain itu, kongres juga menyambut usulan delegasi
buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1 Mei
1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei
sebagai Hari Buruh se-Dunia.
|
Per-an
Pe-an
|
gabungan
beberapa bagian yg sudah bersatu
proses,
cara, perbuatan mogok
|
|
8.
|
VIII
|
§ Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari
kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO
melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935.
§ Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu
pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan
kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak.
§ Dalam hubungan industrial perburuhan adalah
penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang
bersembunyi di balik hubungan industrial.
|
Per-an
Per-an
Pe-an
Per-an
Per-an
|
yang
bertalian dengan urusan, pekerjaan, dan keadaan kaum buruh
usaha yang
penuh dengan kesukaran dan bahaya
barang apa
yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dsb)
yang
bertalian dengan urusan, pekerjaan, dan keadaan kaum buruh
perihal
budak (hamba)
|
No
|
Paragraf
|
Konjungsi
|
1.
|
Hari
Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa
negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha
gerakan serikat buruh untuk
merayakan keberhasilan ekonomi dan
sosial para buruh. Hari Buruh ini
lahir dari rentetan perjuangan
kelas pekerja. Pada 1886, terjadi
demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang
menuntut pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and
Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh yang
diperingati oleh kaum buruh seluruh
dunia. Penetapan ini dilakukan untuk
memperingati momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era
tersebut.
|
Yang, Juga, Dengan, Dari, Untuk, Dan, Oleh
|
2.
|
Tuntutan
kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan
kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama
di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya
upah, dan buruknya kondisi kerja di
tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan
dari kalangan kelas pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja
cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas
pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja
menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.
|
Dan, Dari, Oleh, Pada, Ke, Juga,
Saat, Untuk
|
3.
|
Demonstrasi
besar yang berlangsung sejak April
1886, dari waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak.
Demonstrasi menjalar ke berbagai
kota, seperti Chicago, New York, Detroit, Louisville, dan Baltimore.
Demonstrasi ini mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada
1 Mei 1886, demonstrasi yang
menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke
Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut
|
Yang, Dari, Ke, Pada, Dan
|
4.
|
Perkembangan
ini memancing reaksi dari kalangan
pengusaha dan pejabat pemerintahan
setempat saat itu. Melalui
Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin
guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja
itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi
menghadang demonstrasi dan
memerintahkan agar demonstran
membubarkan diri.
|
Dari, Dan, Itu, Untuk, Pun, Agar
|
5.
|
Sebuah bom
meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun
membabi- buta menembaki buruh yang
berdemonstrasi. Akibatnya korban pun
jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei
1886, empat orang buruh tewas dan puluhan
lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat
dalam pengeboman, delapan orang
aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan.
Akibat dari tindakan ini, polisi
menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka kembali
melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga
memutuskan untuk kembali melakukan
demonstrasi pada 1 Mei 1890.
|
Pun, Yang, Dari, Dan, Dengan,
Dalam, Namun, Selain Itu, Juga, Untuk, Pada
|
6.
|
Rangkaian
demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di
Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerja
tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh
demonstrasi serupa yang terjadi
sebelumnya di Australia pada tahun
1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa
tengah menguat. Tentu saja,
fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam
satu perjuangan.
|
Yang, Pada, Oleh, Saat Itu, Tentu Saja
|
7.
|
Peristiwa
monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia
adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan
delapan jam kerja per hari menjadi
tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain
itu, kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang
menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja
dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
|
Yang, Dari, Per, Selain Itu
|
8.
|
Delapan
jam/hari atau 40 jam/minggu (lima
hari kerja) telah ditetapkan
menjadi standar perburuhan internasional oleh
ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut
merupakan suatu pengakuan internasional yang
secara tidak langsung merupakan buah dari
perjuangan kaum buruh sedunia untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak.
Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam
hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.
|
Atau, Telah, Oleh, Dan, Yang,
Dari, Untuk
|
No
|
Paragraf
|
Kata tidak baku
|
Kata baku
|
1.
|
Hari
Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di
beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari
usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial
para buruh. Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada
1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut
pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor
Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh
dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam
kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang
mencapai titik masif di era tersebut.
|
·
May Day
·
Federation
of Organized Trades and Labor Unions
·
masif
|
·
Hari
dibulan Mei
·
·
Utuh dan padat
|
2.
|
Tuntutan
kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan
kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama
di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin
dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di
tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh
pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja
pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut
bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut
direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika
Serikat.
|
·
Cordwainers
·
direduksinya
|
·
·
Dikuranginya
|
3.
|
Demonstrasi
besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya
semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New
York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh
berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar
dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta
buruh di negeri tersebut
|
||
4.
|
Perkembangan
ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan
setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana
sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi
demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun
berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang
demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran membubarkan diri.
|
||
5.
|
Sebuah bom
meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi- buta menembaki buruh
yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei
1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan
terlibat dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan
dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap
setiap demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada
1888 mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu,
mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.
|
·
membabi-
buta
|
|
6.
|
Rangkaian
demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat.
Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan
jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang
terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam
kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat.
Tentu saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh
sedunia dalam satu perjuangan.
|
||
7.
|
Peristiwa
monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah
penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri
ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per
hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres
juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan
pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan
menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
|
||
8.
|
Delapan
jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi
standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun
1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut
merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan
buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok
dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja
paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.
|
Abstraksi:
Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day,
diperingati setiap 1 Mei. Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri di
awal abad ke-19. Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari
waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak. Perkembangan ini memancing reaksi
dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Pada 1888
mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka
juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890. Rangkaian
demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat.
Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia
adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Delapan jam/hari
atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar
perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan
Konvensi No. 47 tahun 1935.
I.
Peristiwa Pembentukan ASEAN
1. Sebelum terbentuknya ASEAN pada
1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk
membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of
Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South
East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar
kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC
(Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan
negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic
Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia
Afrika).
2.
ECAFE
dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and
Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak
memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
3.
Colombo
Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama
ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak
berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral,
sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian,
keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama
regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio,
Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan
mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun,
gagasan tersebut tidak berlanjut.
4.
SEATO yang
dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan
kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya
dibekukan pada 1977.
5.
KAA yang
diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain
memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan
kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan,
kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara
damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan
kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara
dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian,
KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi
kedua benua.
6.
Pembentukan
ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara
negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk
Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan
Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung,
serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut
di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja
sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya
pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya.
7.
ASPAC yang
dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi,
tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada
salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah
terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC
berakhir.
8.
Pada 1965
didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara
melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia,
Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini
juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di
Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN.
9.
Tumbuhnya
kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara
bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas
berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
10.
Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan
terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di
Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal
mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
11. Dampak positif dari meredanya rasa
saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan
organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara
intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang
mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup
bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang
sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus
1967 di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East
Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
No.
|
Paragraf
|
Informasi dalam Teks
|
1
|
I
|
o Peristiwa yang diidentifikasi pada
tahap orientasi ini adalah ASEAN.
o Pelaku dalam peristiwa tersebut
adalah beberapa negara di Asia Tenggara.
o Peristiwa yang dimaksud terjadi
pada 1967.
o Peristiwa ini terjadi karena untuk
membentuk kerja sama regional di kawasan ini.
o Peristiwa ini berawal sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah
melakukan berbagai upaya untuk membentukkerja sama regional di kawasan ini,
seperti ASA (Associationof Southeast
Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina,Indonesia),dan SEAMEO (South East Asian Ministers of
EducationOrganization), maupun dengan negara di luar kawasan ini,
sepertiSEATO (South East Asia Treaty
Organization) dan ASPAC (Asiaand
Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara
di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far
East),Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
2
|
II
|
·
Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah ECAFE.
·
Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 28 Mei 1947.
·
Peristiwa
ini terjadi karena untuk memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama
regional di Asia Tenggara.
·
Peristiwa
ini berawal dari ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubahmenjadi
ESCAP (Economic and Social
Commission for Asia andthe Pacific), yaitu badan khusus PBB yang
banyak memberikaninspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia
Tenggara.
|
3
|
III
|
o Peristiwa yang diidentifikasi pada
tahap orientasi ini adalah Colombo Plan.
o Pelaku dalam peristiwa tersebut
adalah keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu.
o Peristiwa yang dimaksud terjadi
pada 1950.
o Peristiwa tersebut terjadi di Baguio, Filipina.
o Peristiwa ini terjadi karena untuk
meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
o Peristiwa ini berawal pada 1950
dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia
Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan
tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya
mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat
untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
konsultatif The Asia Union di Baguio,
Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan
mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun,
gagasan tersebut tidak berlanjut.
|
4
|
IV
|
·
Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah SEATO.
·
Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah dari delapan anggotanya, hanya dua dari Asia
Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand.
·
Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 1954.
·
Peristiwa
ini terjadi karena untuk kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis.
·
Peristiwa
ini berawal pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan
kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya
dibekukan pada 1977.
|
5
|
V
|
o Peristiwa yang diidentifikasi pada
tahap orientasi ini adalah KAA.
o Pelaku dalam peristiwa tersebut
adalah 29 negara dari kedua benua.
o Peristiwa yang dimaksud terjadi
pada 1955.
o Peristiwa tersebut terjadi di
Bandung.
o Peristiwa ini terjadi karena untuk
mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas
wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama
timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional.
Peristiwa ini berawal di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung,
antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada
penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar
kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua
pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta
penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut
mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA
yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike
Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan
politik. Walaupun demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk
membentuk kerja sama regional bagi kedua benua.
|
6
|
VI
|
·
Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah ASA dan Maphilindo.
·
Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Malaya, Filipina, Thailand,dan Indonesia.
·
Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 1961 dan pada 1963
·
Peristiwa
ini terjadi karena bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan.
·
Peristiwa
ini berawal pada 1961 bertujuan
memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya,
Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang
merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar
pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan
ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.
Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan
dan saling curiga di antara negara anggotanya.
|
7
|
VII
|
o Peristiwa yang diidentifikasi pada
tahap orientasi ini adalah ASPAC.
o Pelaku dalam peristiwa tersebut
adalah Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, Selandia Baru dan
Taiwan.
o Peristiwa yang dimaksud terjadi
pada 1961.
o Peristiwa ini terjadi karena
untukmenitikberatkan pada kerja sama ekonomi.
o Peristiwa ini berawal pada 1961
beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia
Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat
komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok.
Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya
hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
|
8
|
VIII
|
·
Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah SEAMEO.
·
Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand, Vietnam, dan keanggotaannya kemudian meliputi negara
ASEAN dan non-ASEAN.
·
Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 1965.
·
Peristiwa
tersebut terjadi di Bangkok
·
Peristiwa
ini terjadi karena dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia
Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.
·
Peristiwa
ini berawal pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukankerja sama
antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan,pengetahuan, dan kebudayaan.
Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam
merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Membersdan Affiliate
Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian
meliputi negara ASEAN dan non-ASEAN.
|
9
|
IX
|
o Peristiwa yang diidentifikasi pada
tahap orientasi ini adalah Perkembangan geopolitik AsiaTenggara.
o Peristiwa yang dimaksud terjadi
pada 1965.
o Peristiwa tersebut terjadi di
AsiaTenggara.
o Peristiwa ini terjadi karena untuk
meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama.
o Peristiwa ini berawal dari
tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untukmeningkatkan taraf hidup di
antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong
mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik
AsiaTenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencaripemecahan
bersama atas berbagai masalah yang dihadapi Negara di kawasan ini.
|
10
|
X
|
·
Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah Pemerintahan Orde Baru.
·
Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Marcos dan Macapagal.
·
Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 1965.
·
Peristiwa
tersebut terjadi di Indonesia dan di Filipina.
·
Peristiwa
ini terjadi karena untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya.
·
Peristiwa
ini berawal pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia
berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia,
Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September
1965 yang didalangi
PKI, kemudian melakukan upaya
untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya
hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di Filipina,Marcos
yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan
untuk memulihkan hubungan diplomatic dengan Malaysia.
|
11
|
XI
|
o Peristiwa yang diidentifikasi pada
tahap orientasi ini adalah Joint
Declaration.
o Pelaku dalam peristiwa tersebut
adalah Para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand.
o Peristiwa yang dimaksud terjadi
pada 8 Agustus 1967.
o Peristiwa tersebut terjadi di
Bangkok.
o Peristiwa ini terjadi karena untuk
hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara
negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan.
o Peristiwa ini berawal dari
pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar
Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
menghasilkan rancangan Joint
Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling
pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan
kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah
Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia
dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
menandai berdirinya Association of
South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
No
|
Paragraf
|
Konjungsi
|
1.
|
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia
Tenggara telah melakukan berbagai
upaya untuk membentuk kerja sama
regional di kawasan ini, seperti ASA
(Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia),
dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut
telah berkembang dalam ECAFE
(Economic Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
Sebelum, Pada, Telah, Untuk, Seperti, Maupun,
Dengan, Dan, Antara, Dalam,
|
2.
|
ECAFE dibentuk pada
28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social
Commission for Asia and the Pacific), yaitu
badan khusus PBB yang banyak
memberikan inspirasi bagi
pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
|
Pada, Yang, Kemudian, Menjadi, Yaitu, Bagi
|
3.
|
Colombo Plan, yang
terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi
di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak
berasal dari suatu kawasan tertentu
dan operasinya bersifat
bilatelaral, sehingga tidak
sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia
Tenggara dalam pertemuan
konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang
ekonomi dan sosial antarnegara di
Asia. Namun, gagasan tersebut tidak
berlanjut.
|
Akan Tetapi, Sehingga, Walaupun Demikian, Namun,
Yang, Pada, Untuk, Dan, Dalam, Agar
|
4.
|
SEATO yang
dibentuk pada 1954 merupakan kerja
sama di bidang pertahanan dengan
dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya
dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai
negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga
akhirnya dibekukan pada 1977.
|
Sehingga, Yang, Pada, Dengan, Dari, Hanya, Yaitu,
Dan,
|
5.
|
KAA yang
diselenggarakan di Bandung pada
1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara
lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada
penghormatan kedaulatan dan integritas
wilayah semua negara atas dasar
kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua
pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong
lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan
gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut
mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun
demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua benua.
|
Antara Lain, Walaupun Demikian, Yang, Pada, Dan,
Atas, Serta, Untuk
|
6.
|
Pembentukan
ASA pada 1961 bertujuan memajukan
kerja sama ekonomi dan kebudayaan
di antara negara anggotanya,
Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang
merupakan forum kerja sama antara
Malaya, Filipina, dan Indonesia.
Dasar pembentukannya berpegang pada
Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan
ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.
Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan
saling curiga di antara negara anggotanya.
|
Antara Lain, Serta, Pada, Dan, Antara, Yang, Oleh,
Kemudian
|
7.
|
ASPAC yang
dibentuk pada 1961 beranggotakan
Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun
menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan
Taiwan. Setelah terjalinnya
hubungan RRC dengan negara anggota
ASPAC, maka keberadaan ASPAC
berakhir.
|
Meskipun, Setelah, Yang, Pada, Dan, Dengan, Maka
|
8.
|
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui
pendidikan, pengetahuan, dan
kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya.
Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN.
|
Kemudian, Pada, Dengan, Antara, Dan
|
9.
|
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
meningkatkan taraf hidup di antara
bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk
mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
|
Sekaligus, Akan, Untuk¸ Di Antara, Yang
|
10.
|
Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di
Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
melakukan upaya untuk mengakhiri
konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya
hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di
Filipina, Marcos yang terpilih
menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
|
Kemudian, Pada, Yang, Dari, Untuk, Dengan, Serta
|
11.
|
Dampak positif dari
meredanya rasa saling curiga dan
konflik antara bangsa di Asia
Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan
konsultatif yang dilakukan secara
intensif antara para Menteri Luar
Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang
mencakup kesadaran akan perlunya
peningkatan saling pengertian untuk
hidup bertetangga secara baik, serta
kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian
sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di
Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri
Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
menandai berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa
Asia Tenggara.
|
Serta, Dan, Antara, Yang, Akan,
Untuk, Di Antara, Oleh, Dalam, Atau
|
No
|
Paragraf
|
Konfiks
|
Makna
|
Fungsi
|
1.
|
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa
negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja
sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and
Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di
luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for
Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
|||
2.
|
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah
menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific),
yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di
Asia Tenggara.
|
Per-an
|
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses
|
membentuk
kata benda
|
3.
|
Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan
untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan
tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja
sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan
dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar
suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi
dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut.
|
|||
4.
|
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama
di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di
kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
|
Per-an
Ke-an
|
Menyatakan
hasil perbuatan
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar.
|
membentuk
kata benda
membentuk
kata kerja (pasif)
|
5.
|
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955
mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
antarnegara yang didasarkan pada penghormatan
kedaulatan dan integritas wilayah
semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
damai, penyelesaian semua
pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan
kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara
dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian,
KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua
benua.
|
Pe-an
Ke-an
Ke-an
Ke-an
Pe-an
Pe-an
|
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar
Menyatakan
hasil perbuatan.
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses.
|
membentuk
kata benda
membentuk
kata sifat/keadaan
membentuk
kata sifat/keadaan
membentuk
kata sifat/keadaan
Membentuk
kata benda
Membentuk
kata benda
|
6.
|
Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan
kerja sama ekonomi dan kebudayaan
di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada
1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya,
Filipina, dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB,
Deklarasi Bandung, serta persamaan
ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut
juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan
dan saling curiga di antara negara anggotanya.
|
Pe-an
Ke-an
Per-an
Ke-an
Per-an
|
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses.
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses.
Terkena/
menderita sesuatu hal
Menyatakan
hasil perbuatan
|
Membentuk
kata benda
membentuk
kata kerja (pasif)
Membentuk
kata benda
membentuk
kata sifat/keadaan
Membentuk
kata benda
|
7.
|
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan
Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi
dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
negara anggota ASPAC, maka keberadaan
ASPAC berakhir.
|
Ber-an
Ke-an
Ke-an
Ke-an
Ke-an
|
Menyatakan
saling atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik (resiprok)
Menyatakan
terlalu
Terkena/ menderita
sesuatu hal.
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar
|
membentuk
kata kerja
Menyatakan
kata sifat/keadaan
Menyatakan
kata sifat/keadaan
Menyatakan
kata sifat/keadaan
Menyatakan
kata sifat/keadaan
|
8.
|
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan
kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.
Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam
merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan
Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian
meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN.
|
Pe-an
Pe-an
Ke-an
|
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar
|
membentuk
kata benda
membentuk
kata benda
membentuk
kata kerja (pasif)
|
9.
|
Tumbuhnya kesadaran
akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa
sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
mengupayakan pengembangan kerja
sama. Perkembangan geopolitik Asia
Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai
masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
|
Ke-an
Pe-an
Per-an
Pe-an
|
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses
|
Menyatakan
kata sifat/keadaan
membentuk
kata benda
membentuk
kata benda
membentuk
kata benda
|
10.
|
Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan
Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan
Malaysia.
|
Pe-an
Ke-an
|
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses
Terkena/
menderita sesuatu hal
|
membentuk
kata benda
membentuk
kata sifat/keadaan
|
11.
|
Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan
konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para
Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand
yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan
perlunya peningkatan saling
pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967
di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East
Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
Pe-an
Pe-an
Pe-an
Per-an
Per-an
|
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses.
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses
Menyatakan
peristiwa / hal perbuatan / proses
Menyatakan
hasil perbuatan
Menyatakan
hasil perbuatan
|
membentuk
kata benda
membentuk
kata benda
membentuk
kata benda
membentuk
kata benda
membentuk
kata benda
|
No
|
Paragraf
|
Kata Tidak Baku
|
Kata Baku
|
1.
|
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa
negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja
sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and
Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di
luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for
Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
||
2.
|
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah
menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific),
yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan
kerja sama regional di Asia Tenggara.
|
||
3.
|
Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan
untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan
tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja
sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan
dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar
suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi
dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut.
|
||
4.
|
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama
di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari
delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan
Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di
kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
|
||
5.
|
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955
mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas
wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama
timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional.
Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika
dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua
tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di
bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA tidak
dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua
benua.
|
||
6.
|
Pembentukan
ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara
negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963
dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina,
dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi
Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia
tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena
sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga
dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara
anggotanya.
|
||
7.
|
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang,
Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun
menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi
anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang
menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
|
||
8.
|
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan
kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan
kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan
Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members
dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian
meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN.
|
||
9.
|
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama.
Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha
untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di
kawasan ini.
|
||
10.
|
Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI,
kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan
Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan
Malaysia.
|
||
11.
|
Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan
konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja
sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara
para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup
kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga
secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah
terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967
di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura,
dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East Asian Nations
(ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
Abstraksi:
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara
di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama
regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini,
seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific
Council). ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic
and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang
banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia
Tenggara. Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan
kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. SEATO yang dibentuk pada
1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya
bercorak anti komunis. Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama
ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan
Thailand. ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia,
Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Pada 1965 didirikan SEAMEO
dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan,
pengetahuan, dan kebudayaan. Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya. Dampak positif dari meredanya rasa saling
curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan
organisasi kerja sama regional.
0 komentar: