MENGIDENTIFIKASI TEKS CERITA SEJARAH ( Peristiwa Pembentukan ASEAN )
·       
MENGIDENTIFIKASI TEKS CERITA SEJARAH
Peristiwa Pembentukan ASEAN
1.      Sebelum terbentuknya ASEAN pada
1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk
membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of
Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South
East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar
kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC
(Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan
negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic
Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia
Afrika). 
2.     
ECAFE
dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and
Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak
memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
3.     
Colombo
Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama
ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak
berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral,
sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian,
keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama
regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio,
Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan
mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun,
gagasan tersebut tidak berlanjut.
4.     
SEATO yang
dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan
kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya
dibekukan pada 1977.
5.     
KAA yang
diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain
memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan
kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan,
kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara
damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan
kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara
dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian,
KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi
kedua benua. 
6.     
Pembentukan
ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara
negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk
Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan
Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung,
serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut
di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja
sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya
pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya. 
7.     
ASPAC yang
dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi,
tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada
salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah
terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC
berakhir. 
8.     
Pada 1965
didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara
melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia,
Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini
juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di
Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN.
9.     
Tumbuhnya
kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara
bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas
berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
10. 
Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan
terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di
Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal
mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
11.  Dampak positif dari meredanya rasa
saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan
organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara
intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang
mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga
secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah
terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967
di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil
Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East
Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
No. 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Informasi dalam Teks 
 | 
 
1 
 | 
  
I 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah ASEAN. 
o   Pelaku dalam peristiwa tersebut
  adalah beberapa negara di Asia Tenggara.  
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 1967. 
o   Peristiwa ini terjadi karena untuk
  membentuk kerja sama regional di kawasan ini. 
o   Peristiwa ini berawal sebelum
  terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah
  melakukan berbagai upaya untuk membentukkerja sama regional di kawasan ini,
  seperti ASA (Associationof Southeast
  Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina,Indonesia),dan SEAMEO (South East Asian Ministers of
  EducationOrganization), maupun dengan negara di luar kawasan ini,
  sepertiSEATO (South East Asia Treaty
  Organization) dan ASPAC (Asiaand
  Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara
  di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far
  East),Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika). 
 | 
 
2 
 | 
  
II 
 | 
  
·        
  Peristiwa
  yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah ECAFE. 
·        
  Peristiwa
  yang dimaksud terjadi pada 28 Mei 1947. 
·        
  Peristiwa
  ini terjadi karena untuk memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama
  regional di Asia Tenggara. 
·        
  Peristiwa
  ini berawal dari ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubahmenjadi
  ESCAP (Economic and Social
  Commission for Asia andthe Pacific), yaitu badan khusus PBB yang
  banyak memberikaninspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia
  Tenggara. 
 | 
 
3 
 | 
  
III 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah Colombo Plan. 
o   Pelaku dalam peristiwa tersebut
  adalah keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu. 
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 1950. 
o   Peristiwa tersebut terjadi di Baguio, Filipina. 
o   Peristiwa ini terjadi karena untuk
  meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.  
o   Peristiwa ini berawal pada 1950
  dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia
  Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan
  tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya
  mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat
  untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
  konsultatif The Asia Union di Baguio,
  Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan
  mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun,
  gagasan tersebut tidak berlanjut. 
 | 
 
4 
 | 
  
IV 
 | 
  
·        
  Peristiwa
  yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah SEATO. 
·        
  Pelaku
  dalam peristiwa tersebut adalah dari delapan anggotanya, hanya dua dari Asia
  Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. 
·        
  Peristiwa
  yang dimaksud terjadi pada 1954. 
·        
  Peristiwa
  ini terjadi karena untuk kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
  pembentukannya bercorak anti komunis. 
·        
  Peristiwa
  ini berawal pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
  pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
  Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan
  kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya
  dibekukan pada 1977. 
 | 
 
5 
 | 
  
V 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah KAA. 
o   Pelaku dalam peristiwa tersebut
  adalah 29 negara dari kedua benua. 
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 1955. 
o   Peristiwa tersebut terjadi di
  Bandung. 
o   Peristiwa ini terjadi karena untuk
  mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
  antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas
  wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
  damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama
  timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional.
  Peristiwa ini berawal di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung,
  antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada
  penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar
  kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua
  pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta
  penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut
  mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA
  yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike
  Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan
  politik. Walaupun demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk
  membentuk kerja sama regional bagi kedua benua. 
 | 
 
6 
 | 
  
VI 
 | 
  
·        
  Peristiwa
  yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah ASA dan Maphilindo. 
·        
  Pelaku
  dalam peristiwa tersebut adalah Malaya, Filipina, Thailand,dan Indonesia. 
·        
  Peristiwa
  yang dimaksud terjadi pada 1961 dan pada 1963 
·        
  Peristiwa
  ini terjadi karena bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan. 
·        
  Peristiwa
  ini berawal  pada 1961 bertujuan
  memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya,
  Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang
  merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar
  pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan
  ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
  Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.
  Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan
  dan saling curiga di antara negara anggotanya. 
 | 
 
7 
 | 
  
VII 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah ASPAC. 
o   Pelaku dalam peristiwa tersebut
  adalah Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, Selandia Baru dan
  Taiwan. 
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 1961. 
o   Peristiwa ini terjadi karena
  untukmenitikberatkan pada kerja sama ekonomi.  
o   Peristiwa ini berawal pada 1961
  beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia
  Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat
  komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok.
  Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya
  hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir. 
 | 
 
8 
 | 
  
VIII 
 | 
  
·        
  Peristiwa
  yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah SEAMEO. 
·        
  Pelaku
  dalam peristiwa tersebut adalah Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina,
  Singapura, Thailand, Vietnam, dan keanggotaannya kemudian meliputi negara
  ASEAN dan non-ASEAN. 
·        
  Peristiwa
  yang dimaksud terjadi pada 1965. 
·        
  Peristiwa
  tersebut terjadi di Bangkok 
·        
  Peristiwa
  ini terjadi karena dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia
  Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. 
·        
  Peristiwa
  ini berawal pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukankerja sama
  antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan,pengetahuan, dan kebudayaan.
  Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam
  merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Membersdan Affiliate
  Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian
  meliputi negara ASEAN dan non-ASEAN. 
 | 
 
9 
 | 
  
IX 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah Perkembangan geopolitik AsiaTenggara. 
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 1965. 
o   Peristiwa tersebut terjadi di
  AsiaTenggara. 
o   Peristiwa ini terjadi karena untuk
  meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
  saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. 
o   Peristiwa ini berawal dari
  tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untukmeningkatkan taraf hidup di
  antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong
  mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik
  AsiaTenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencaripemecahan
  bersama atas berbagai masalah yang dihadapi Negara di kawasan ini. 
 | 
 
10 
 | 
  
X 
 | 
  
·        
  Peristiwa
  yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah Pemerintahan Orde Baru. 
·        
  Pelaku
  dalam peristiwa tersebut adalah Marcos dan Macapagal.  
·        
  Peristiwa
  yang dimaksud terjadi pada 1965. 
·        
  Peristiwa
  tersebut terjadi di Indonesia dan di Filipina. 
·        
  Peristiwa
  ini terjadi karena untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya.   
·        
  Peristiwa
  ini berawal pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia
  berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia,
  Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September
  1965 yang didalangi 
PKI, kemudian melakukan upaya
  untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya
  hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di Filipina,Marcos
  yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan
  untuk memulihkan hubungan diplomatic dengan Malaysia. 
 | 
 
11 
 | 
  
XI 
 | 
  
o   Peristiwa yang diidentifikasi pada
  tahap orientasi ini adalah Joint
  Declaration. 
o   Pelaku dalam peristiwa tersebut
  adalah Para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
  Thailand. 
o   Peristiwa yang dimaksud terjadi
  pada 8 Agustus 1967. 
o   Peristiwa tersebut terjadi di
  Bangkok. 
o   Peristiwa ini terjadi karena untuk
  hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara
  negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. 
o   Peristiwa ini berawal dari
  pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar
  Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
  menghasilkan rancangan Joint
  Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling
  pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
  bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan
  kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah
  Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia
  dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
  menandai berdirinya Association of
  South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. 
 | 
 
No 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Konjungsi 
 | 
 
1. 
 | 
  
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia
  Tenggara telah melakukan berbagai
  upaya untuk membentuk kerja sama
  regional di kawasan ini, seperti ASA
  (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia),
  dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
  ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut
  telah berkembang dalam ECAFE
  (Economic Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika). 
 | 
  
Sebelum, Pada, Telah, Untuk, Seperti, Maupun,
  Dengan, Dan, Antara, Dalam,  
 | 
 
2. 
 | 
  
ECAFE dibentuk pada
  28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social
  Commission for Asia and the Pacific), yaitu
  badan khusus PBB yang banyak
  memberikan inspirasi bagi
  pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara. 
 | 
  
Pada, Yang, Kemudian, Menjadi, Yaitu, Bagi 
 | 
 
3. 
 | 
  
Colombo Plan, yang
  terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi
  di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak
  berasal dari suatu kawasan tertentu
  dan operasinya bersifat
  bilatelaral, sehingga tidak
  sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia
  Tenggara dalam pertemuan
  konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang
  ekonomi dan sosial antarnegara di
  Asia. Namun, gagasan tersebut tidak
  berlanjut. 
 | 
  
Akan Tetapi, Sehingga, Walaupun Demikian, Namun,
  Yang, Pada, Untuk, Dan, Dalam, Agar 
 | 
 
4. 
 | 
  
SEATO yang
  dibentuk pada 1954 merupakan kerja
  sama di bidang pertahanan dengan
  dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya
  dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai
  negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga
  akhirnya dibekukan pada 1977. 
 | 
  
Sehingga, Yang, Pada, Dengan, Dari, Hanya, Yaitu,
  Dan,  
 | 
 
5. 
 | 
  
KAA yang
  diselenggarakan di Bandung pada
  1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara
  lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada
  penghormatan kedaulatan dan integritas
  wilayah semua negara atas dasar
  kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua
  pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong
  lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan
  gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut
  mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
  kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun
  demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua benua. 
 | 
  
Antara Lain, Walaupun Demikian, Yang, Pada, Dan,
  Atas, Serta, Untuk 
 | 
 
6. 
 | 
  
Pembentukan
  ASA pada 1961 bertujuan memajukan
  kerja sama ekonomi dan kebudayaan
  di antara negara anggotanya,
  Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang
  merupakan forum kerja sama antara
  Malaya, Filipina, dan Indonesia.
  Dasar pembentukannya berpegang pada
  Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan
  ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
  Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.
  Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan
  saling curiga di antara negara anggotanya.  
 | 
  
Antara Lain, Serta, Pada, Dan, Antara, Yang, Oleh,
  Kemudian 
 | 
 
7. 
 | 
  
ASPAC yang
  dibentuk pada 1961 beranggotakan
  Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun
  menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan
  Taiwan. Setelah terjalinnya
  hubungan RRC dengan negara anggota
  ASPAC, maka keberadaan ASPAC
  berakhir. 
 | 
  
Meskipun, Setelah, Yang, Pada, Dan, Dengan, Maka 
 | 
 
8. 
 | 
  
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui
  pendidikan, pengetahuan, dan
  kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya.
  Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN. 
 | 
  
Kemudian, Pada, Dengan, Antara, Dan 
 | 
 
9. 
 | 
  
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
  meningkatkan taraf hidup di antara
  bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
  mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
  sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk
  mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini. 
 | 
  
Sekaligus, Akan, Untuk¸ Di Antara, Yang  
 | 
 
10. 
 | 
  
Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di
  Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
  lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
  melakukan upaya untuk mengakhiri
  konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya
  hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di
  Filipina, Marcos yang terpilih
  menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia.  
 | 
  
Kemudian, Pada, Yang, Dari, Untuk, Dengan, Serta 
 | 
 
11. 
 | 
  
Dampak positif dari
  meredanya rasa saling curiga dan
  konflik antara bangsa di Asia
  Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan
  konsultatif yang dilakukan secara
  intensif antara para Menteri Luar
  Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
  menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang
  mencakup kesadaran akan perlunya
  peningkatan saling pengertian untuk
  hidup bertetangga secara baik, serta
  kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian
  sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di
  Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
  Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri
  Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
  menandai berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa
  Asia Tenggara. 
 | 
  
Serta, Dan, Antara, Yang, Akan,
  Untuk, Di Antara, Oleh, Dalam, Atau 
 | 
 
No 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Konfiks 
 | 
  
Makna 
 | 
  
Fungsi 
 | 
 
1. 
 | 
  
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa
  negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja
  sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
  Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
  Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
  ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and
  Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di
  luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for
  Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika). 
 | 
  |||
2. 
 | 
  
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah
  menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific),
  yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di
  Asia Tenggara. 
 | 
  
Per-an 
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
 | 
 
3. 
 | 
  
Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan
  untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan
  tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
  operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja
  sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan
  dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
  konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar
  suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi
  dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut. 
 | 
  |||
4. 
 | 
  
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama
  di bidang pertahanan dengan dasar
  pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
  Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di
  kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977. 
 | 
  
Per-an 
Ke-an 
 | 
  
Menyatakan
  hasil perbuatan 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar. 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata kerja (pasif) 
 | 
 
5. 
 | 
  
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955
  mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
  antarnegara yang didasarkan pada penghormatan
  kedaulatan dan integritas wilayah
  semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
  damai, penyelesaian semua
  pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan
  kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
  solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara
  dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
  kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian,
  KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua
  benua. 
 | 
  
Pe-an 
Ke-an 
Ke-an 
Ke-an 
Pe-an 
Pe-an 
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  hasil perbuatan. 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses. 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata sifat/keadaan 
membentuk
  kata sifat/keadaan 
membentuk
  kata sifat/keadaan 
Membentuk
  kata benda 
Membentuk
  kata benda 
 | 
 
6. 
 | 
  
Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan
  kerja sama ekonomi dan kebudayaan
  di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada
  1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya,
  Filipina, dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB,
  Deklarasi Bandung, serta persamaan
  ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
  Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut
  juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan
  dan saling curiga di antara negara anggotanya.  
 | 
  
Pe-an 
Ke-an 
Per-an 
Ke-an 
Per-an 
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses. 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses. 
Terkena/
  menderita sesuatu hal 
Menyatakan
  hasil perbuatan 
 | 
  
Membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata kerja (pasif) 
Membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata sifat/keadaan 
Membentuk
  kata benda 
 | 
 
7. 
 | 
  
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan
  Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi
  dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
  negara anggota ASPAC, maka keberadaan
  ASPAC berakhir. 
 | 
  
Ber-an 
Ke-an 
Ke-an 
Ke-an 
Ke-an 
 | 
  
Menyatakan
  saling atau perbuatan yang dilakukan secara timbal balik (resiprok) 
Menyatakan
  terlalu 
Terkena/ menderita
  sesuatu hal. 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
 | 
  
membentuk
  kata kerja 
Menyatakan
  kata sifat/keadaan 
Menyatakan
  kata sifat/keadaan 
Menyatakan
  kata sifat/keadaan 
Menyatakan
  kata sifat/keadaan 
 | 
 
8. 
 | 
  
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan
  kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.
  Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam
  merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan
  Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian
  meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN. 
 | 
  
Pe-an  
Pe-an  
Ke-an  
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata kerja (pasif) 
 | 
 
9. 
 | 
  
Tumbuhnya kesadaran
  akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa
  sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
  mengupayakan pengembangan kerja
  sama. Perkembangan geopolitik Asia
  Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai
  masalah yang dihadapi negara di kawasan ini. 
 | 
  
Ke-an  
Pe-an  
Per-an  
Pe-an  
 | 
  
Menyatakan
  hal yang disebut dalam kata dasar 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
 | 
  
Menyatakan
  kata sifat/keadaan 
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
membentuk  
kata benda 
 | 
 
10. 
 | 
  
Pada 1965
  Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
  hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
  melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
  mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
  tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan
  Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan
  Malaysia.  
 | 
  
Pe-an 
Ke-an 
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Terkena/
  menderita sesuatu hal 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata sifat/keadaan 
 | 
 
11. 
 | 
  
Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan
  konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para
  Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand
  yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan
  perlunya peningkatan saling
  pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
  bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967
  di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
  Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina,
  Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East
  Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan
  Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. 
 | 
  
Pe-an 
Pe-an 
Pe-an 
Per-an 
Per-an 
 | 
  
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses. 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  peristiwa / hal perbuatan / proses 
Menyatakan
  hasil perbuatan 
Menyatakan
  hasil perbuatan 
 | 
  
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
membentuk
  kata benda 
 | 
 
No 
 | 
  
Paragraf 
 | 
  
Kata Tidak Baku 
 | 
  
Kata Baku 
 | 
 
1. 
 | 
  
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa
  negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja
  sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
  Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
  Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
  ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and
  Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di
  luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for
  Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika). 
 | 
  ||
2. 
 | 
  
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah
  menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific),
  yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan
  kerja sama regional di Asia Tenggara. 
 | 
  ||
3. 
 | 
  
Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan
  untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan
  tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
  operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja
  sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan
  dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
  konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar
  suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi
  dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut. 
 | 
  ||
4. 
 | 
  
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama
  di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari
  delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan
  Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di
  kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977. 
 | 
  ||
5. 
 | 
  
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955
  mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
  antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas
  wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
  damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama
  timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional.
  Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika
  dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua
  tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di
  bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA tidak
  dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua
  benua. 
 | 
  ||
6. 
 | 
  
Pembentukan
  ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara
  negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963
  dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina,
  dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi
  Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia
  tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena
  sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga
  dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara
  anggotanya.  
 | 
  ||
7. 
 | 
  
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang,
  Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun
  menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi
  anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang
  menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
  negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir. 
 | 
  ||
8. 
 | 
  
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan
  kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan
  kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan
  Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members
  dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian
  meliputi negara ASEAN dan non- ASEAN. 
 | 
  ||
9. 
 | 
  
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
  meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
  saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama.
  Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha
  untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di
  kawasan ini. 
 | 
  ||
10. 
 | 
  
Pada 1965
  Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
  hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
  lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI,
  kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
  mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
  tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan
  Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan
  Malaysia.  
 | 
  ||
11. 
 | 
  
Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan
  konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja
  sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara
  para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
  Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup
  kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga
  secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah
  terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967
  di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
  Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura,
  dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East Asian Nations
  (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. 
 | 
  
Abstraksi:
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara
di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama
regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini,
seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific
Council). ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic
and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang
banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia
Tenggara. Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan
kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. SEATO yang dibentuk pada
1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya
bercorak anti komunis. Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama
ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan
Thailand. ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia,
Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Pada 1965 didirikan SEAMEO
dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan,
pengetahuan, dan kebudayaan. Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Pada 1965
Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya. Dampak positif dari meredanya rasa saling
curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan
organisasi kerja sama regional.
0 komentar: